rss_feed

Desa Cikendung

Jl. Raya Cikendung Pulosari
Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah , Kode Pos 52355

mail_outline cikendung@desakupemalang.id

Hari Libur Nasional
Hari Raya Waisak
  • SLAMET

    Kepala Desa

  • YUSUF NURCHALIMI

    Sekretaris Desa

  • SLAMET ALI MUKTI

    Kaur Urusan Keuangan

  • ILIYIN

    Kaur Perencanaan

  • AGUSTIN SRI WINARNI

    Kaur Tata Usaha dan Umum

  • MUSHOFA ABDUL ROZAK,S.Kom

    Kasi Pelayanan

    Login Terakhir:
    07 Mei 2024 10:14:26
  • WAHYU

    Kasi Pemerintahan

  • DARTO

    Kasi Kesejahteraan

  • ICHSAN AJI KUSNANDAR

    Kepala Dusun III

  • ACHMAD FAOZAN

    Kepala Dusun I

  • WARYONO

    Kepala Dusun II

settings Pengaturan Layar

trending_down

66 visitors

Pengunjung Hari Ini

14.93 %
Kemarin 442 visitors

router OpenSID 2405.0.0

  • lock Login Aplikasi
    Halaman Administrator

  • room Lokasi Kantor
    Desa Cikendung

Selamat Datang di Website Sistem Informasi Desa Cikendung Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah
Bulan Ini
Kelahiran
0 Orang
Kematian
0 Orang
Masuk
0 Orang
Pindah
0 Orang
Bulan Lalu
Kelahiran
0 Orang
Kematian
0 Orang
Masuk
0 Orang
Pindah
0 Orang

0

Hari Ini

0

Kemarin

0

Minggu Ini

0

Bulan Ini

0

Bulan Lalu

0

Tahun Ini

2

Tahun Lalu

2

Total
fingerprint
Sejarah Desa

26 Agustus 2016 15:38:09 259 Kali

 

SELAYANG PANDANG TENTANG CIKAL BAKAL DESA CIKENDUNG

MBAH TUWUH WIJAYA DAN MBAH MARGALANGU

     Berdasar pada Ceritra para leluhur yang kemudian turun temurun di wariskan kepada para Sesepuh Desa Cikendung hingga saat aekarang,konon kedua Tokoh tersebut diatas bukanlah saudara atau kerabat namun mereka bertemu setelah Kerajaan-Kerajaan di Tanah jawa banyak berkembang termasuk kerajaan Hindu Kuno atau Mataram kuno yang notabene Desa Cikendung adalah termasuk dalam Wilayahnya.

     Konon Dimasa itu menurut Ceritra dari berbagai Sumber Sesepuh atau tokoh Desa Cikendung ,Saat itu datanglah seorang Pelancong dari daerah jawa barat bernama Kyai Suta wijaya,kyai suta wijaya adalah murid dari kyai Walang Sungsang seorang Pengasuh sebuah Padepokan di Daerah Cirebon yang kemudian menugaskan salah satu muridnya Suta Wijaya untuk menyebarkan Agama islam di tanah jawa sesuai dengan wasilah Kanjeng Sunan Gunung Jati dikala itu.setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan mengendarai seekor kuda hitam maka sampailah di daerah Pemalang selatan tepatnya disebuah lembah yang sekarang di kenal dengan Nama Cikendung.di sebuah Bukit kecil yang bernama bukit Cibengang tempat semedi dan pertapaan Mbah Tuwuh mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri masing-masing sehingga mereka berdua saling menimba ilmu.waktu demi waktu ahirnya kyai suta Wijaya Kembali ke Tanah Pasundan dan Kyai walang sungsang Menugaskan kembali kepada Kyai Margalangu dengan Tugas yang sama yaitu menyebarkan ilmu Agama Islam dan Merekapun saling menimba Ilmu, Mbah Tuwuh belajar ilmu Agama Islam dan kyai Margalangu belajar ilmu Kanuragan dan ilmu membuat brbagai Pusaka sakti antara lain Keris sipedut,Keris Nagasasra dan tombak Bergagang pendek bernama Tombak Kencana wungu.

     Waktu terus berlalu merekapun sudah seperti saudara berbagai peperangan di hadapi bersama dalam menegakan Agama Islam di tanah Cikendung,perang tanding sering terjadi namun mereka berdua dapat memenangkanya dengan senjata2 pusaka yang mereka buat di bukit Cibengang,dibukit tersebut Mbah Tuwuh menempatkan mbah margalangu untuk tapa brata dan semedi di sebelah Barat yang jaraknya hanya sekitar lima puluh meter dari tempat mbah Tuwuh Wijaya bermukim.hal itu dimaksudkan untuk partanda bahwa mbah Margalangu berasal dari barat atau Tanah pasundan sehingga Mbah Margalangu di berikan tempat atau petilasan di sebelah barat bersama sang istrinya yaitu nyai Senti.

     Disuatu ketika setelah mereka membersihkan Pusaka-Pusaka di Sebuah Kubangan Air di sebelah Utara bukit Cibengang Mereka bermukim,kemudian  mereka beristirahat sambil berbincang –bincang tentang daerah yang mereka tempati Belum di Beri Nama Untuk dapat menjadi sebutan bagi para warga yang bermukim kata Mbah Margalangu Pada mbah Tuwuh wijaya, sebuah Tempat yang digunakan Untuk Mencuci Gobang dan Rangkanya ( Pedang dan sarungnya ) Maka mbah Tuwuh wijaya Namakan GOBANG WERANGAN( yang artinya pedang dan rangkanya),yang kemudian seiring berjalanya waktu masyarakat Cikendung menyebut dengan sebutan KUBANG WANGAN.Kemudian disuatu saat setelah Mereka beraktifitas dan beristirahat di bawah sebuah Kayu besar bernama Kayu Kendung yang di Bawahnya mengalir air Kecil dan berbentuk kedungan Maka untuk menghormati Mbah Margalangu yang bersal dari Jawa barat maka Daerah tersebut  Dia beri nama CIKENDUNG, Ci Bermakna Cai/air( Dalam Bahasa Sunda ) Kedungan adalah air yang mengumpul membentuk sebuah kubangan tempat mandi orang Desa jaman dulu,Hingga saat sekarang Menjadi nama Desa yaitu Desa CIKENDUNG yang mengandung arti air yang mengumpul membentuk Kubangan.

     Demikian selayang pandang tentang cikal bakal Desa Cikendung yang kami himpun dari cerita para leluhur Desa secara turun temurun hingga saat sekarang.

     Tentang keabsahan cerita tersebut kami menyimpulkan sangatlah tepat dengan apa yang masih ada di Desa Cikendung hingga saat ini.

Penulis : Wahyu

 

    

 

chat
Kirim Komentar

Untuk artikel ini

person
stay_current_portrait
mail
chat

share Sinergi Program

assessment Statistik

folder Arsip Artikel


contacts Media Sosial

map Wilayah Desa

Alamat : Jl. Raya Cikendung Pulosari
Desa : Cikendung
Kecamatan : Pulosari
Kabupaten : Pemalang
Kodepos : 52355
Telepon :
No. HP :
Email : cikendung@desakupemalang.id

assessment Statistik Pengunjung

Hari ini : 66
Kemarin : 442
Total Pengunjung : 121.541
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 3.140.249.104
Browser : Mozilla 5.0
TRANSPARANSI ANGGARAN
Sumber Data : Siskeudes
insert_chart
APBDesa 2023 Pelaksanaan

Realisasi | Anggaran

Pendapatan Desa
Rp. 2.491.132.053,00 | Rp. 2.490.328.027,00
100.03 %
Belanja Desa
Rp. 2.484.690.326,00 | Rp. 2.489.111.281,00
99.82 %
Pembiayaan Desa
Rp. 8.783.254,00 | Rp. 8.783.254,00
100 %
insert_chart
APBDesa 2023 Pendapatan

Realisasi | Anggaran

Dana Desa
Rp. 1.373.849.000,00 | Rp. 1.373.849.000,00
100 %
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp. 56.899.027,00 | Rp. 56.899.027,00
100 %
Alokasi Dana Desa
Rp. 499.580.000,00 | Rp. 499.580.000,00
100 %
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp. 440.000.000,00 | Rp. 440.000.000,00
100 %
Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota
Rp. 120.000.000,00 | Rp. 120.000.000,00
100 %
Bunga Bank
Rp. 804.026,00 | Rp. 0,00
100 %
insert_chart
APBDesa 2023 Pembelanjaan

Realisasi | Anggaran

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp. 581.976.521,00 | Rp. 586.396.541,00
99.25 %
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp. 1.664.912.805,00 | Rp. 1.664.913.740,00
100 %
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp. 59.840.000,00 | Rp. 59.840.000,00
100 %
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp. 41.161.000,00 | Rp. 41.161.000,00
100 %
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp. 136.800.000,00 | Rp. 136.800.000,00
100 %